Korea Development Institute (KDI) memproyeksikan bahwa tingkat pertumbuhan potensial ekonomi Korea Selatan akan berada pada kisaran 1,5% mulai tahun ini hingga 2030.

Angka tersebut lebih rendah 0,4% poin dibandingkan proyeksi tahun 2022 yang sebesar 1,9%. 

KDI memprediksi tren penurunan ini akan terus berlanjut, dengan pertumbuhan potensial turun menjadi 0,7% pada tahun 2030-an dan 0,1% pada 2040-an. 

Proyeksi untuk dekade 2030 dan 2040 masing-masing juga direvisi turun sebesar 0,6% dibandingkan prediksi dua tahun lalu.

Menurut KDI penyebab utama penurunan ini adalah perubahan struktur populasi. Penurunan tajam populasi dan penuaan masyarakat menyebabkan berkurangnya populasi usia produktif. 

KDI memprediksi bahwa mulai tahun 2030, kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi bahkan akan berbalik menjadi negatif.

Selama ini, sejak krisis keuangan global, Korea Selatan mempertahankan  pertumbuhan berkat peningkatan tenaga kerja yang mengimbangi perlambatan produktivitas. Namun, menurut KDI, efek tersebut tidak bisa lagi diharapkan di masa depan.

Dalam skenario pesimistis seperti memburuknya konflik AS dan China atau tertundanya reformasi struktural ekonomi, KDI mengingatkan bahwa tingkat pertumbuhan potensial bisa menjadi negatif mulai tahun 2041.

Sejalan dengan itu, pertumbuhan PDB per kapita juga diperkirakan turun, dari 1,6% pada 2030 menjadi hanya 0,7% pada 2040-an.

Untuk mengatasi hal itu, KDI menekankan pentingnya upaya secepatnya dalam reformasi struktur ekonomi dan inovasi manajemen supaya meningkatkan produktivitas dengan maksimal.

KDI menambahkan bahwa pemerintah harus menyediakan kebijakan untuk mengatasi penurunan tenaga kerja seperti mendukung keseimbangan kerja dan keluarga serta mendorong partisipasi ekonomi kalangan lanjut usia.