Calon presiden dari Partai Demokrat Korea, Lee Jae-myung pada Kamis (08/05) menemui lima pemimpin utama organisasi ekonomi, termasuk Ketua Kamar Dagang dan Industri Korea (KCCI) sekaligus Ketua Grup SK, Chey Tae-won, sebagai bagian dari agenda ekonomi yang berfokus pada kehidupan rakyat.
Dalam pertemuan itu, Lee mengatakan bahwa era pemerintah yang memimpin dunia ekonomi dan industri telah berakhir.
Ia menambahkan untuk mengatasi kondisi ekonomi yang sulit saat ini, pemerintah membutuhkan keahlian dan kemampuan sektor swasta. Perusahaan diminta untuk menjadi pelopor yang menciptakan daya gerak pertumbuhan baru, bukan sekadar mengikuti tren.
Sementara itu, Partai Demokrat Korea (DP) menyatakan keputusan penundaan sidang kasasi Lee Jae-myung sebagai hal yang wajar. Mereka juga menyarankan supaya sidang-sidang berikutnya juga dijadwalkan ulang setelah pemilihan presiden.
Partai tersebut juga menekan pengunduran diri Ketua Mahkamah Agung Cho Hee-dae adalah satu-satunya cara untuk memulihkan kepercayaan publik dan independensi peradilan yang telah dicemari oleh dugaan campur tangan pada politik.
DP berencana mengusut dugaan intervensi Mahkamah Agung dalam pemilihan presiden dan akan mengusulkan undang-undang penyelidikan khusus terhadap Ketua Mahkamah Agung Cho di Komisi Yudisial Nasional pada tanggal 9 Mei.
Mengenai Partai Kekuatan Rakyat yang tengah mengalami konflik internal terkait penyatuan calon, DP mengecam bahwa partai tersebut telah menyerah pada pemilihan presiden dan hanya sibuk mempertahankan kekuasaan internal yang pro-Yoon.