Mahasiswa dari enam fakultas kedokteran ramai-ramai kembali ke kampus sesuai jadwal untuk memutuskan pemberhentian atau pengulangan akademik bagi mahasiswa kedokteran pada Rabu (07/05).
Sekitar 2.000 mahasiswa kedokteran memilih kembali ke kuliah untuk menghindari putus kuliah.
Sementara itu, lebih dari 30 fakultas kedokteran lainnya telah menyerahkan daftar mahasiswa yang akan dikenakan pengulangan tahun akademik kepada Kementerian Pendidikan pada Rabu (07/05).
Dengan demikian, sekitar 10.000 orang mahasiswa kedokteran di seluruh negeri menghadapi situasi luar biasa di mana mereka harus mengulang studi secara serentak.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa dari 40 fakultas kedokteran telah menyatakan niat untuk tidak melanjutkan perkuliahannya.
Menanggapi hal ini, organisasi nasional mahasiswa kedokteran mengeluarkan pernyataan resmi dan menyatakan akan melaporkan Menteri dan Wakil Menteri Pendidikan serta pejabat terkait ke pihak berwenang.
Dalam kondisi jelang pemilihan presiden, perhatian mahasiswa kedokteran kini tertuju pada kebijakan pemerintahan berikutnya.
Kandidat dari Partai Demokrat Lee Jae-myung dan calon dari Partai Kekuatan Rakyat Kim Moon-soo, menyerukan agar mahasiswa kedokteran kembali ke kampus dan menyatakan akan meninjau ulang tanggung jawab pejabat terkait serta reformasi sistem kesehatan.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan akan mempertimbangkan rekrutmen tambahan untuk dokter residen dalam bulan ini karena telah mengonfirmasikan sejumlah dokter residen senior yang telah mengundurkan diri berminat kembali bekerja.