Penandatanganan kontrak proyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Ceko yang seharusnya diselesaikan pada Rabu (07/05) dibatalkan. Namun pemerintah Ceko menyatakan telah menyetujui kontrak dan akan segera ditandatangani setelah gugatan di pengadilan diselesaikan.
Sebelumnya, Pengadilan Regional Brno di Ceko mengeluarkan keputusan penangguhan yang melarang perusahaan energi Ceko menandatangani kontrak dengan Korea Hydro & Nuclear Power (KHNP) Korea Selatan untuk pembangunan PLTN baru. Penangguhan diterapkan sampai ada putusan akhir atas gugatan administratif yang diajukan oleh perusahaan listrik Prancis (EDF).
Pihak Prancis dilaporkan mempertanyakan daya saing harga Korea Selatan dengan menyoroti isu subsidi dan prosedur tender, dan hal itu dinilai oleh sebagian pihak sebagai upaya untuk menghambat pesaing di pasar domestik Eropa.
Terkait hal tersebut, Daniel Beneš, CEO Perusahaan Listrik Ceko (CEZ) menyatakan dalam konferensi pers di Praha bahwa perusahaannya menghormati keputusan pengadilan, tapi akan mengambil tindakan hukum yang diperlukan dan mengajukan permohonan pembatalan gugatan sementara tersebut.
Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala mengatakan bahwa pihaknya terus mempersiapkan proyek bersama Korea Selatan dan berupaya mewujudkannya secepat mungkin.
Namun demikian, risiko hukum yang terus berulang dan ketidakpastian mengenai durasi proses gugatan tetap menjadi hambatan besar.
Sebelumnya, Westinghouse dari Amerika Serikat yang kalah dalam lelang sempat menghentikan proses kontrak selama hampir setengah tahun dengan menggugat isu terkait teknologi inti.