Amerika Serikat mengusulkan sanksi terhadap sebuah lembaga keuangan di Kamboja yang dituduh terlibat dalam pencucian dana ilegal milik Korea Utara yang diperoleh melalui peretasan mata uang kripto.
Reuters dan Bloomberg dalam laporan pada Selasa (06/05) waktu setempat menyebutkan bahwa Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) melalui Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) mengumumkan rencananya untuk menetapkan Huione Group yang berbasis di Kamboja untuk mengakses sistem perbankan AS.
Perusahaan ini dituduh sebagai simpul penting dalam ekosistem pencucian uang dan dana hasil kejahatan kripto.
FinCEN mengungkapkan bahwa Huione Group telah menjadi jaringan utama yang digunakan untuk mencuci dana hasil kejahatan senilai lebih dari 4 miliar dolar sejak bulan Agustus 2021 hingga Januari 2025.
Diperikaran lebih dari 36 juta dolar mengalir ke organisasi kriminal transnasional di Asia Tenggara yang terlibat dalam penipuan investasi CVC yang dikenal dengan istilah penipuan "pig butchering", dan sekitar 37 juta dolar yang ditelusuri berasal dari aksi peretasan Korea Utara.
Huione Group mengoperasikan sejumlah entitas yang saling terhubung, di antaranya Huione Pay diketahui telah menerima lebih dari 150 ribu dolar dalam bentuk mata uang virtual dari dompet digital yang digunakan oleh kelompok peretas Korea Utara, Lazarus pada bulan Juni 2023 hingga Februari 2024.