Kandidat presiden dari Partai Demokrat Korea (DP), Lee Jae-myung, terus melanjutkan kampanye nasionalnya pada hari Rabu (07/05), dengan mengunjungi berbagai daerah di seluruh penjuru negeri.
Dalam safari politik "tur mendengar aspirasi seluruh rakyat" di wilayah Provinsi Chungcheong dan Provinsi Jeolla Utara, Lee mengkritik keras lembaga peradilan dengan menyinggung masa kelam peradilan Korea yang merujuk pada kasus eksekusi mati Jo Bong-am.
Lee menyatakan bahwa Jo Bong-am merupakan seorang politisi hebat yang membentuk sistem ekonomi baru Korea Selatan melalui reformasi agraria. Namun sayangnya, ia menjadi korban pembunuhan yudisial. Bahkan mantan Presiden Kim Dae-jung pernah dijatuhi hukuman mati atas tuduhan pemberontakan, padahal Kim tidak melakukan apa pun.
Selanjutnya ia mengimbau bahwa meskipun upaya tidak adil dari kekuatan yang tidak adil pernah berhasil di masa lalu, namun kali ini ia yakin tidak akan kalah.
Dalam kampanyenya, Lee juga berjanji kepada kalangan muda untuk meningkatkan dukungan dana untuk pencari kerja, mendorong pembayaran tunjangan pencari kerja, serta menerapkan ETF Bitcoin Spot guna membantu generasi muda membangun kekayaan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa permasalahan kaum muda terletak pada persoalan lapangan kerja, dengan menekankan pentingnya memberikan peluang pendidikan serta kesempatan membangun aset kepada generasi muda.