SK Telecom (SKT) menyatakan bahwa kebanyakan pelanggan SKT telah berlangganan dengan layanan ‘perlindungan kartu SIM’ untuk mencegah kerugian tambahan akibat insiden peretasan SKT.
Menurut SKT, jumlah pelanggan yang berlangganan layanan ‘perlindungan kartu SIM’ mencapai 24 juta orang atau 95 persen dari total pelanggan sampai pagi hari Selasa(06/05).
Namun hanya 1,04 juta orang pelanggan telah menggantikan kartu SIM akibat kekurangan stok kartu SIM.
SKT menyatakan pihaknya bisa menyediakan stok 5 juta unit kartu SIM pada pertengahan bulan Mei ini.
Sementara, tim investigasi gabungan mulai menganalisis total 12 jenis kode jahat, termasuk 8 jenis yang baru ditemukan. Namun kerugian tambahan akibat kode jahat tersebut belum dipastikan hingga saat ini.