SK Telecom (SKT) menyatakan bahwa pihaknya berhenti menerima pelanggan baru baik di kantor operator SKT seluruh daerah di Korea Selatan maupun melalui platform online mulai hari Senin (05/05).
Menurut SKT, satu juta orang pelanggan telah menerima layanan penggantian kartu SIM setelah insiden peretasan SKT tanggal 18 April lalu. Sementara, jumlah pelanggan yang melakukan reservasi penggantian kartu SIM mencapai 7,7 juta orang.
Jumlah pelanggan yang berlangganan layanan ‘perlindungan kartu SIM’ mencapai 22,18 juta orang sampai pukul 09.00 hari Senin.
SKT menjelaskan bahwa pihaknya fokus pada penggantian kartu SIM di bandara untuk pelanggan yang akan berangkat ke luar negeri sampai hari Minggu (04/05), dan akan melakukan layanan tersebut kepada pelanggan yang telah melakukan reservasi dengan penyediaan stok kartu SIM.
Hingga saat ini, telah dikonfirmasi bahwa tidak ada kasus kerugian yang diakibatkan peretasan kartu SIM yang dialami para pelanggan setelah 2 minggu terjadinya peretasan.
SKT menekankan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas agar para pelanggan merasa lega. Pihak SKT juga akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami para pelanggan.