Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyalahkan mantan Presiden Joe Biden atas pertumbuhan negatif ekonomi AS pada kuartal pertama tahun ini. Ia menegaskan bahwa kebijakan tarifnya tidak terkait dengan pelemahan ekonomi tersebut.
Dalam unggahan di media sosial pribadinya pada Rabu (30/04) waktu setempat, Trump menyatakan bahwa dirinya tidak menerima kekuasaan sampai 20 Januari sehingga kelesuan ekonomi itu diakibatkan kebijakan Biden dan sudah saatnya membersihkan peninggalannya.
Trump juga menekankan bahwa investasi domestik yang merupakan bagian penting dalam produk domestik bruto (PDB) tetap kuat. Selain itu, dana perusahaan asing seperti Samsung juga terus melakukan investasi besar-besaran di AS.
Mengenai isu perdagangan dengan China, Trump menyebutkan, setelah penerapan tarif balasan, kapal-kapal kargo dari China berbalik arah di tengah Samudra Pasifik dan pabrik-pabrik di China sedang ditutup.
Trump juga menyatakan niatnya untuk bernegosiasi di tengah ketegangan perdagangan dengan mengatakan bahwa dirinya ingin menyelesaikan masalah ini melalui negosiasi dengan China di waktu mendatang.
Mengenai soal negosiasi perdagangan lainnya, Trump juga menyatakan ada kemungkinan kesepakatan dengan Korea Selatan, Jepang, dan India.
Dalam acara town hall yang diselenggarakan oleh saluran berita NewsNation pada Rabu (30/04) waktu setempat, Trump mengatakan bahwa sejumlah negara sedang bernegosiasi dengan AS untuk menurunkan tarif.
Jika ditanya apakah kesepakatan dengan Korea Selatan, Jepang, dan India telah tercapai, Trump menjawab, ada potensi akan segera mencapai kesepakatan.
Kemudian Trump mengklaim, AS membiayai militer Korea Selatan, sementara Korea Selatan memanfaatkan AS dalam perdagangan.