Pemerintah Korea Selatan akan melakukan investasi total 113,4 miliar won di tahun ini untuk mendukung pengembangan 132 proyek teknologi pertahanan generasi berikutnya, termasuk kecerdasan buatan (AI), semikonduktor, dan robot.
Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) mengatakan pada Rabu (30/04) bahwa pihaknya bersama Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi telah menetapkan program 'Rencana Pelaksanaan Proyek Kerja Sama Teknologi Sipil-Militer untuk tahun 2025.'
Proyek Kerja Sama Teknologi Sipil-Militer merupakan program kolaborasi yang melibatkan 15 lembaga pemerintah, yang telah dimulai sejak tahun 1999.
Tahun ini, pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar 113,4 miliar won untuk proyek tersebut, naik 32,4% dibandingkan dengan tahun lalu.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung 132 proyek pengembangan, seperti robot amfibi pengintai, sistem drone bunuh diri mini atau mikor, dan bahan pelindung untuk kendaraan khusus pengawalan.
Secara khusus, sebesar 72 miliar won, atau 63,5% dari total anggaran tersebut, akan difokuskan pada penguatan kemandirian teknologi inti dalam bidang material, komponen dan peralatan pertahanan generasi berikutnya, seperti AI, semikonduktor, robot dan drone.
Untuk memperkuat pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten di sektor pertahanan, pemerintah juga akan menginvestasikan 60 miliar won per tahun di bidang industri-industri dasar, seperti mesin dan material, listrik dan elektronik, serta dirgantara, dengan target melatih lebih dari 2.000 tenaga ahli setiap tahunnya.