Perwakilan dari Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Ukraina menyatakan kecaman keras terhadap keputusan Korea Utara yang mengirimkan pasukannya ke Rusia.
Kecaman tersebut disampaikan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang digelar di New York pada hari Selasa (29/04) waktu setempat menyusul adanya konfirmasi resmi dari Korea Utara dan Rusia terkait pengerahan pasukan untuk berperang melawan Ukraina.
Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Hwang Joon-kook, dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa Korea Utara dan Rusia yang sebelumnya sempat membantah pengerahan pasukan, kini mengakuinya secara resmi. Hwang mengutuk keras pengiriman pasukan Korea Utara yang dianggap sebagai tindakan ilegal.
Media milik pemerintah Korea Utara, Rodong Sinmun memuat pernyataan Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea pada Senin (28/04) yang memaparkan pengiriman pasukan tersebut sesuai dengan penerapan Pasal 4 perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang disepakati Pyongyang dan Moskow.
Namun, pemerintah Korea Selatan tetap bersikeras bahwa dukungan senjata dan pengerahan pasukan oleh Korea Utara ke Rusia merupakan ancaman serius terhadap keamanan komunitas internasional, serta pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang segala bentuk kerja sama militer dengan Korea Utara.
Terlebih lagi, Dubes Hwang juga menunjukkan bahwa meskipun mendapat kecaman dari komunitas internasional, kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara, termasuk transfer senjata dan pengerahan pasukan Korea Utara terus berlanjut.