Otoritas persaingan di Ceko telah menyatakan tidak terdapat masalah dalam proses penunjukan Korea Hydro & Nuclear Power Korea (KHNP) sebagai mitra negosiasi prioritas dalam proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Menurut laporan Reuters, Kantor Antimonopoli Republik Ceko (UOHS) pada hari Kamis (24/04) waktu setempat menyatakan bahwa pihaknya menolak banding yang diajukan oleh grup Prancis, Électricité de France (EDF), terhadap prosedur tender untuk pembangunan unit PLTN baru.

UOHS turut menyampaikan bahwa langkah sementara yang sebelumnya menangguhkan proses penandatanganan kontrak selama proses keberatan berlangsung, akan dicabut. 

Selain itu, ada kemungkinan kontrak final antara KHNP dan pemerintah Ceko untuk proyek pembangunan PLTN akan segera diselesaikan. Awalnya kedua pihak berencana menandatangani kontrak tersebut pada bulan Maret tahun ini, namun proses peninjauan oleh otoritas persaingan serta langkah penangguhan kontrak, menjadi penyebab keterlambatan.

Sebelumnya, perusahaan pesaing KHNP, yaitu EDF dari Prancis dan Westinghouse dari Amerika Serikat, mengajukan keluhan kepada otoritas persaingan usaha setelah gagal terpilih sebagai mitra negosiasi prioritas pada Juli tahun lalu. Keduanya menyatakan ada dugaan pelanggaran dalam prosedur pengadaan publik di Ceko serta ketidakmampuan KHNP dalam melaksanakan kontrak.

Namun pada bulan November tahun lalu, UOHS menolak seluruh klaim kedua perusahaan tersebut karena batas waktu pengajuan keberatan telah lewat, sehingga kedua negara tidak lagi memiliki wewenang.

Karena klaim ditolak, kedua negara sempat mengajukan banding. Namun Westinghouse mencabut bandingnya setelah mencapai kesepakatan dengan KHNP untuk menghentikan sengketa hak kekayaan intelektual pada Januari lalu.