Korea Selatan telah meminta Amerika Serikat (AS) untuk memberikan perlakuan yang menguntungkan terkait potensi tarif impor tembaga.
Menurut Federal Register AS pada hari Minggu (13/04), Kementerian Perdagangan, Industri, dan Sumber Daya Korea Selatan menyampaikan posisinya kepada Departemen Perdagangan AS pada tanggal 1 April terkait dengan penyelidikan impor tembaga di AS berdasarkan "Undang-Undang Perluasan Perdagangan Pasal 232".
Dalam pengajuan tersebut, kementerian menekankan bahwa tembaga Korea Selatan tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS, tetapi justru berperan dalam memperkuat ekonomi AS dan stabilitas rantai pasokan.
Kementerian tersebut mengatakan tembaga Korea Selatan hanya menyumbang tiga persen dari total impor tembaga AS dan sebagian besar digunakan dalam industri yang tidak terkait langsung dengan pertahanan nasional, sehingga dampaknya terhadap kepentingan keamanan AS sangat terbatas.
Kementerian tersebut juga berpendapat bahwa penerapan tarif pada produk tembaga dapat merugikan keamanan dan kepentingan ekonomi AS dengan meningkatkan harga tembaga di AS, yang pada akhirnya membuat produsen AS kurang kompetitif dan mengganggu rantai pasokan