Sekretaris Jenderal Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mark Rutte pada Rabu (02/04) waktu setempat menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan Korea Selatan dalam bidang pertahanan.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Tae-yul di markas besar NATO di Brussel, Belgia, Rutte menyampaikan harapannya untuk menjalin kerja sama pertahanan, baik dengan masing-masing negara anggota NATO maupun dengan NATO sendiri.
Menteri Cho menganggapi, bahwa Korea Selatan akan memperluas kerja sama melalui konsultasi teknis.
Pertemuan itu berlangsung sebelum Menteri Cho menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri NATO pada tanggal 3 dan 4 April.
NATO telah mengundang empat negara mitra Indo-Pasifik (IP4), yakni Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru selama empat tahun berturut-turut.
Sekjen Rutte menegaskan bahwa kerja sama antara NATO dan IP4 sangat penting, mengingat kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara merupakan ancaman keamanan bersama bagi kawasan Eropa dan Indo-Pasifik.
Ia juga sangat menghargai Korea Selatan berbagi informasi mengenai pengerahan tentara Korea Utara ke Rusia tahun lalu.
Menteri Cho menyerukan bahwa kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia harus segera dihentikan dan Korea Utara tidak diperbolehkan untuk menerima imbalan apapun dalam proses penyelesaian perang di Ukraina.
Selain itu, Menteri Cho mengumumkan bahwa Korea Selatan akan meningkatkan dukungannya untuk rehabilitasi Ukraina dari 400 juta dolar AS tahun lalu menjadi 2 miliar dolar AS dalam jangka menengah dan panjang mulai tahun ini.
Sekjen Rutte dilaporkan menyampaikan ungkapan terima kasih atas dukungan tersebut.