Sebuah analisis terbaru menyatakan bahwa lebih dari lima ribu tentara Korea Utara yang dikerahkan dalam perang Rusia untuk melawan Ukraina telah tewas atau terluka.
Melihat laporan dari media diplomasi dan keamanan, 'The National Interest' pada hari Selasa (01/04) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen pertahanan yang dirilis pada tanggal 28 Maret mengatakan bahwa 5.000 pasukan Korea Utara telah terdampak dalam operasi serangan di Kursk, Rusia. Dimana ada kemungkinan besar bahwa sekitar sepertiga dari mereka telah tewas.
Jumlah korban tersebut hampir mendekati setengah dari 11.000 personel militer Korea Utara yang diperkirakan telah dikerahkan ke wilayah tersebut sekitar bulan Oktober hingga November tahun lalu.
Kementerian Pertahanan Inggris memaparkan bahwa tingginya angka korban di pihak pasukan Korea Utara disebabkan oleh pelaksanaan operasi penyerangan infanteri berskala besar yang akhirnya mengorbankan banyak tentara.
Media tersebut menyoroti bahwa meskipun tentara Korea Utara sudah terlatih dan tangguh, ternyata mereka tidak siap untuk menghadapi perang modern yang didominasi oleh drone.
Namun demikian, dukungan dari militer Korea Utara diakui telah membantu Rusia merebut kembali sebagian besar wilayah yang sebelumnya hilang melalui serangan balasan di kawasan Kursk. Aktivitas militer Korea Utara diketahui masih terbatas di wilayah Kursk.