Berbagai tanda-tanda terdeteksi atas perkembangan proyek pembangunan di wilayah Korea Utara yang terhubung dengan Jembatan sungai Yalu Baru, yang menghubungkan Korea Utara dan China, termasuk pembangunan sejumlah struktur baru.
Sebuah website yang fokus dalam studi Korea Utara, '38 North' melaporkan pada hari Selasa (25/03) waktu setempat, bahwa dari analisis citra satelit terbaru, tampak beberapa bangunan baru telah ditemukan di sekitar wilayah tersebut.
Menurut 38 North, dalam citra satelit yang diambil pada tanggal 26 bulan Februari lalu, untuk pertama kalinya tampak sejumlah bangunan beratap biru yang sebelumnya tidak ada. Selanjutnya dalam citra satelit yang diambil pada tanggal 3 bulan Maret ini, jumlah bangunan tersebut meningkat menjadi sekitar 20 unit.
Melihat analisis 38 North dari lokasi konstruksi yang berada dekat dengan jalan penghubung antara jembatan dan daratan, maka ada kemungkinan besar area tersebut akan digunakan untuk fasilitas bea cukai dan imigrasi.
Sebelumnya pada tahun 2009, Pyongyang dan Beijing sepakat untuk membangun Jembatan Sungai Yalu Baru untuk menggantikan Jembatan Kereta Api Sungai Yalu yang dibangun pada tahun 1943, dengan seluruh biaya konstruksi yang ditanggung oleh pihak China.
Namun, pembukaan jembatan itu sempat tertunda setelah Korea Utara menutup perbatasannya dengan China akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Menurut 38 North, pembangunan yang dilanjutkan setelah lama tertunda itu tampaknya menunjukkan niat untuk segera memulai penggunaan jembatan tersebut.