Presiden Polandia Andrzej Duda mengunjungi markas besar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussels, Belgia, pada hari Rabu (06/03) waktu setempat, dan memuji senjata buatan Korea Selatan.
Dalam jumpa pers bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Presiden Duda menyebut pembelian senjata buatan Korea Selatan oleh Polandia setelah perang di Ukraina, karena Korea Selatan adalah mitra yang dapat memasok senjata dalam waktu yang cepat.
Ia menambahkan, bahwa senjata buatan Korea seperti tank tempur K2, artileri swagerak K-9, sistem roket peluncur ganda (MLRS) 'Cheonmu', dan lainnya dapat diimpor hanya dalam waktu satu tahun setelah pemesanan, meskipun mitra-mitra lainnya di Eropa membutuhkan waktu bertahun-tahun dalam hal yang sama.
Presiden Duda menyatakan bahwa dengan melihat fenomena tersebut, maka Eropa harus membentuk kembali potensi industri pertahanan Eropa karena hal itu sangatlah penting baik bagi Polandia maupun NATO.
Sebelumnya, Korea Selatan telah mengadakan kontrak ekspor sistem persenjataan terbesar dengan Polandia pada tahun 2022 lalu.
Pada tahun lalu, Polandia mengeluarkan anggaran 4,12% dari PDB untuk biaya pertahanan, dan anggaran sektor pertahanan pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 4,7% dari PDB.