Sebuah hasil survei terbaru menunjukkan bahwa di antara orang dewasa di Korea Selatan, mereka yang lahir antara tahun 1995 hingga 2009 yang sering disebut sebagai 'Generasi Z' atau Gen Z tergolong paling banyak menggunakan media sosial (SNS).
Namun meski demikian, mereka diketahui juga justru menjadi kelompok yang paling tidak mempercayai informasi dan isu sosial yang beredar di platform tersebut.
Korea Press Foundation pada hari Selasa (04/03) merilis hasil survei bertajuk "Bertanya Kepada Generasi Tentang Generasi", yang dilakukan pada bulan lalu terhadap 1.000 responden laki-laki dan perempuan dewasa berusia 18 tahun ke atas di seluruh Korea Selatan.
Melihat hasil jajak pendapat tersebut, sebanyak 33,2% responden Generasi Z menyebut media sosial (SNS) sebagai sumber informasi yang paling tidak dapat diandalkan saat terjadi isu sosial, diikuti oleh platform video online (15,1%), serta blog, forum online, dan papan komunitas (11,1%)
Generasi Milenial yang lahir antara tahun 1980–1994 juga memilih media sosial (SNS) sebagai sumber informasi yang paling tidak dapat dipercaya dengan persentase 27%, meskipun angkanya lebih rendah dibandingkan Generasi Z.
Sementara itu, Generasi X yang lahir antara 1965–1979 dan generasi yang lebih tua menganggap platform video online sebagai sumber informasi yang paling tidak dapat diandalkan.
Selanjutnya, sebanyak 82,3% responden menyatakan bahwa konflik antar-generasi di masyarakat Korea Selatan dianggap sebagai isu yang serius.
Jajak pendapat ini dilakukan oleh perusahaan riset opini publik Macromill Embrain atas permintaan Korea Press Foundation dengan metode kuesioner yang dikirimkan lewat email kepada responden.
Margin kesalahan untuk survei ini adalah ±3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.