Ukraina mengklaim bahwa Korea Utara menyediakan 50% kebutuhan amunisi Rusia di garis depan dalam perangnya melawan Ukraina.
Menurut Reuters pada hari Minggu (23/02), Kepala Intelijen Pertahanan Kementerian Pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov mengemukakan klaim tersebut dalam sebuah konferensi pers di Kyiv.
Budanov dilaporkan menyebut bahwa Korea Utara juga telah memulai pasokan skala besar howitzer swagerak 170 milimeter, dan sistem peluncur roket ganda 240 milimeter ke Rusia.
Konferensi pers yang melibatkan pejabat tinggi tersebut, diadakan pada malam peringatan tiga tahun serangan beruntun Rusia terhadap Ukraina.
Sementara itu di saat Amerika Serikat dan Rusia yang baru-baru ini memulai pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina, Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak mengatakan bahwa kemerdekaan, integritas teritorial, dan kedaulatan Ukraina tidak tunduk pada negosiasi.