Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan, Kathleen Stephens mengatakan, bahwa perundingan AS dan Rusia mengenai gencatan senjata tanpa Ukraina menimbulkan kekhawatiran bagi Korea Selatan akan kemungkinan negaranya dikesampingkan dalam isu Semenanjung Korea.
Pendapat Kathleen Stephens itu dilontarkan dalam sebuah episode podcast yang diselenggarakan oleh lembaga think-tank AS, Center for Strategic and International Studies (CSIS).
Dia juga mengatakan, kemungkinan besar Presiden Trump akan kembali mengadakan dialog langsung dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, seperti pada masa kepemimpinannya yang pertama.
Jika pertemuan tingkat tinggi AS dan Korea Utara kembali terjadi, maka muncul kekhawatiran bahwa Korea Selatan dapat dikesampingkan seperti yang terjadi pada Ukraina, tergantung pada perkembangan hubungan antara Trump dan Presiden Korea Selatan.
Stephens juga menekankan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, dukungan bipartisan terhadap aliansi AS telah menguat dan berharap kerangka institusional tersebut dapat membantu menghadapi ketegangan dalam gaya berdiplomasi Trump.
Selain itu, Stephens juga menganggap masalah tarif sebagai isu paling mendesak bagi Korea Selatan.
Dengan menyebutkan investasi besar yang telah dilakukan oleh perusahaan Korea Selatan di AS di bawah Undang-Undang CHIPS oleh pemerintahan Biden, keputusan pemerintah Trump terkait isu tersebut patut diperhatikan.