Para Menteri Luar Negeri anggota G7, dalam pertemuan pertama sejak dimulainya pemerintahan kedua Donald Trump, kembali mengonfirmasikan prinsip denuklirisasi lengkap, terverifikasi, dan tidak dapat diubah (Complete, Verifiable, and Irreversible Denuclearization, CVID) terhadap Korea Utara.
Tujuh menteri luar negeri anggota G7, termasuk AS, Jepang, Inggris, Kanada, Jerman, Prancis dan Italia merilis pernyataan pada hari Sabtu (15/02) waktu setempat, disela-sela Konferensi Keamanan Munich, dan menghimbau kembali seruan terkait terhadap Korea Utara.
Dalam pernyataan tersebut, para menlu mendesak Korea Utara untuk sepenuhnya, terverifikasi, dan tidak dapat diubah menghentikan semua senjata nuklir, program nuklir yang ada, serta program senjata pemusnah massal (WMD) dan rudal balistik, berdasarkan semua resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.
Melihat pernyataan tersebut, para anggota G7 juga mengungkapkan keprihatinan serius terhadap program nuklir dan rudal balistik Korea Utara, serta menegaskan kembali komitmen mereka terhadap denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea.
Para menteri G7 itu juga menggarisbawahi bahwa dukungan langsung Korea Utara terhadap Rusia dalam invasi ke Ukraina, menandai perluasan konflik yang berbahaya, dengan konsekuensi yang serius bagi keamanan Eropa dan Indo-Pasifik.
Demikian para menteri mendesak Pyongyang untuk segera menghentikan semua bantuan dalam perang tersebut, termasuk dengan menarik pasukan Korea Utara dari medan perang.