Kantor diplomasi Korea Selatan di Amerika Serikat menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan konsuler secara aktif menyusul kebijakan pemerintahan Trump terhadap penangkapan imigran ilegal.
Seorang pejabat di Konsulat Jenderal Korea Selatan untuk New York mengatakan pada hari Kamis (13/02) waktu setempat, bahwa pihaknya memantau perkembangan situasi setempat dan tengah mengambil langkah terkait, sambil memeriksa pengaruh dari kebijakan Trump itu terhadap perusahaan dan komunitas Korea Selatan.
Bantuan konsuler merupakan dukungan yang diberikan oleh pemerintah Korea Selatan untuk melindungi diri dan properti warga negara di luar negeri dari kecelakaan atau insiden.
Ketika warga negara di luar negeri ditangkap akibat tindakan imigrasi ilegal, maka pihaknya akan memberikan informasi mengenai sistem hukum AS dan upaya penyelamatan, nasihat hukum tahap awal, informasi terkait pengacara setempat atau penerjemah.
Namun, Konsulat Jenderal tidak mengambil langkah hukum secara langsung untuk warga negara yang ditangkap.
Pada saat kampanye pemilu AS, Presiden Trump berjanji untuk mengusir imigran ilegal, khususnya imigran ilegal yang melakukan tindak kriminal.
Sehubungan dengan kebijakan tersebut, sejumlah warga Korea Selatan diketahui telah ditangkap. Sehingga banyak pihak yang mempertanyakan kepada badan hak asasi manusia setempat mengenai status imigrasi atau peraturan pembatasan terhadap imigran ilegal.
Data statistik yang jelas terkait imigran ilegal asal Korea Selatan di AS sejauh ini belum ada, namun Pusat Penelitian Imigran di AS pernah memperkirakan bahwa jumlahnya mencapai 130 ribu orang pada tahun 2022 lalu.