Hasil survei terhadap para pakar di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa dalam satu tahun terakhir, jumlah responden yang memperkirakan Korea Selatan akan memiliki senjata nuklir di masa depan telah meningkat secara signifikan.
Sebuah wadah pemikir Amerika, Atlantic Council melakukan survei "Global Foresight 2025" pada akhir tahun lalu terhadap 357 strategis global dan pakar dari 60 negara, termasuk AS. Hasilnya, sebanyak 40,2% responden menilai bahwa Korea Selatan berpotensi besar untuk memiliki senjata nuklir dalam 10 tahun ke depan.
Jumlah responden tersebut menempatkan Korea Selatan di peringkat ketiga, setelah Iran (72,8%) dan Arab Saudi (41,6%).
Terlebih lagi, angka itu meningkat 14,8% dalam hasil survei terbaru, meskipun dalam survei tahun lalu, hanya 24,4% responden memperkirakan Korea Selatan akan mengembangkan senjata nuklir dalam 10 tahun ke depan.
Ketika ditanya tentang aktor yang berpotensi menggunakan senjata nuklir dalam 10 tahun ke depan, sebesar 24,2% responden menunjuk Korea Utara, menempati peringkat kedua setelah Rusia (25,9%).
Dari survei tersebut diketahui bahwa jumlah ahli yang memperkirakan potensi Korea Selatan memiliki senjata nuklir serta kemungkinan Korea Utara menggunakan senjata nuklir telah meningkat secara signifikan.