Radio Free Asia melaporkan dengan mengutip pernyataan Juru Bicara Pasukan Operasi Khusus Ukraina, bahwa sejumlah tentara Korea Utara di Kursk, Rusia mulai mundur dari garis terdepan.
Jubir tersebut menjelaskan bahwa tentara Korea Utara yang mundur itu merupakan personel militer yang mengambil bagian di dalam pertempuran di Kursk, Rusia dimana pusat operasi khusus Angkatan Laut Ukraina ke-73 ditempatkan.
Media Ukraina menganalisis bahwa tentara Korea Utara yang mundur tersebut akan menunggu penambahan tenaga personel pada pertengahan bulan Maret mendatang.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa militer Rusia telah berhasil merebut 50% wilayah Kursk yang diduduki oleh Ukraina, dan belum ada tanda-tanda pengiriman tentara Korea Utara tambahan.
Sementara itu pelapor khusus HAM PBB untuk Korea Utara Elizabeth Salmon menyatakan keprihatinan yang serius karena foto dan video dari dua orang tentara yang ditangkap oleh Ukraina pada tanggal 9 Januari lalu langsung ditampilkan di media atau jejaring sosial.
Salmon menekankan bahwa tahanan perang harus dilindungi dari kekerasan, ancaman, perundungan, serta aksi yang merangsang keingintahuan masyarakat, dan sebagainya.
Ditambahkan pula, tahanan perang Korea Utara tersebut akan langsung mendapatkan tindakan pelanggaran HAM apabila dipulangkan ke Korea Utara. Sehingga otoritas Ukraina harus menjaga peraturan untuk melarang pemulangan tahanan perang ke negara yang memberikan tekanan atau penyiksaan.