Media asing ternama, termasuk New York Times (NYT) menyoroti dakwaan Presiden Yoon Suk Yeol yang dituduh sebagai pemimpin aksi pemberontakan setelah mencoba memberlakukan darurat militer pada awal bulan Desember lalu.
NYT dengan cepat melaporkan pada hari Minggu (26/01) waktu setempat bahwa Yoon akan diadili bersama dengan mantan menteri pertahanannya dan para komandan militer senior yang terlibat dalam upaya pemberlakukan darurat militer oleh Yoon.
Dilanjutkan bahwa menurut hasil jajak pendapat belum lama ini, sebagian besar masyarakat Korea Selatan menyetujui pemakzulan Presiden Yoon, karena pemberlakuan kekuasaan militer tersebut membawa Korea Selatan ke dalam krisis politik yang parah.
Namun di sisi lain, para pendukung Yoon dikabarkan mengklaim bahwa pemakzulannya merupakan suatu 'penipuan', dan beberapa di antara mereka diketahui menyerang gedung pengadilan, ketika surat perintah penangkapan Yoon dikeluarkan pada tanggal 19 Januari.
CNN di Amerika Serikat pun menunjukkan bahwa Yoon menjadi presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang didakwa melakukan tindak pidana saat masih menjabat. Kantor berita Reuters juga mengabarkan belum pernah terjadi sebelumnya bahwa seorang presiden Korea Selatan didakwa saat masih menjabat.