Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menghubungi pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Dalam sebuah wawancara dengan Sean Hannity dari Fox News yang ditayangkan pada hari Kamis (23/01) waktu setempat, Trump mengindikasikan niatnya untuk melanjutkan dialog dengan Kim.
Ketika Hannity bertanya apakah Trump akan menghubungi pemimpin Korea Utara, sang presiden menjawab dengan tegas hal itu.
Sambil mencirikan Iran sebagai kategori ancaman yang berbeda dari Korea Utara, Trump juga mengatakan bahwa Kim adalah “orang yang cerdas” dan, tidak seperti para pemimpin Iran, “bukan seorang fanatik agama.”
Tak lama setelah pelantikannya awal pekan ini, Trump menggambarkan Korea Utara sebagai “kekuatan nuklir” saat berbicara kepada para wartawan di Ruang Oval.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump mengadakan tiga kali pertemuan langsung dengan pemimpin Korea Utara, pertama di Singapura pada tahun 2018 dan kemudian di desa gencatan senjata antar-Korea, Panmunjeom, dan di Vietnam pada tahun berikutnya.
Namun, sejak gagalnya perundingan di Hanoi pada Februari 2019, Pyongyang mengatakan tidak tertarik untuk melakukan perundingan nuklir lebih lanjut dengan Washington.