Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan bahwa tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia tidak dimanfaatkan secara efektif, sehingga banyak dari mereka yang berpotensi akan tewas.
Ketua Komite Militer NATO, Rob Bauer mengatakan pada hari Kamis (16/01) waktu setempat setelah pertemuan Kepala Staf Pertahanan NATO di Belgia, bahwa komunikasi antara tentara Rusia dan Korea Utara tidak terjalin dengan baik karena kendala bahasa. Sehingga sepertiga dari 11 ribu orang tentara Korea Utara di Kursk Rusia telah mengalami luka-luka atau tewas.
Ditambahkan pula, kehadiran tentara Korea Utara di medan perang Ukraina oleh Rusia merupakan kesalahan strategis.
Rob juga mengkritik Cina yang mendukung kompleks industri militer Rusia walaupun Cina tidak menyuguhkan senjata secara langsung.
Sementara itu Korea Utara dan Rusia yang terus melakukan transaksi senjata, berpengaruh pada Korea Selatan dan Amerika Serikat yang menguatkan penempatan militer AS di Korea Selatan.
Pertemuan Kepala Staf Pertahanan NATO kali ini merupakan skala yang paling besar karena menghadirkan wakil dari 27 negara di dunia termasuk Korea Selatan.
NATO menyatakan bahwa pihaknya membahas langkah dukungan tambahan terhadap Ukraina sebagai agenda utama pertemuan itu.
Hal tersebut ditafsirkan bahwa pihaknya mengokohkan kerja sama antar-negara sahabat, jelang pelantikan Presiden Donald Trump yang ingin cepat menyelesaikan Perang Ukraina dan terus mengirimkan pesan terkait dukungan yang berkelanjutan kepada Ukraina.