Seorang pria yang mengaku sebagai warga Korea Selatan yang berjuang untuk Ukraina mendesak pasukan Korea Utara di Rusia untuk menyerah demi 'kebebasan'.
Badan sipil internasional pro-Ukraina yang memantau aktivitas pasukan Rusia, 'InformNapalm' mempublikasikan video yang menampilkan seorang pria Asia dengan berbahasa Korea di saluran telegram pada hari Selasa (03/12) waktu setempat.
Dalam video berdurasi 1 menit 40 detik itu, pria tersebut mengatakan bahwa ia berasal dari Korea Selatan bergabung dengan pasukan Ukraina secara sukarela dan berjuang selama tiga tahun melawan Rusia.
Namun, belum dapat dikonfirmasi apakah pria itu memang benar merupakan warga Korea Selatan yang bergabung di medan perang bersama pasukan Ukraina.
Ia mengatakan bahwa sebagian besar pasukan Korea Utara mengalami kelaparan dan kedinginan di medan perang, dan mendesak mereka untuk menyerah dengan mengangkat tangan ketika melihat pasukan Ukraina.
Ia juga mengatakan kepada pasukan Korea Utara bahwa mereka bisa memperoleh peluang untuk mendapatkan makanan, rumah, uang, pekerjaan, dan juga bermigrasi ke negara lain. Sehingga diharapkan mereka dapat memilih kebebasan tanpa harus menjadi budak bagi Kim Jong-un.
Pada bulan Maret lalu, Kementerian Pertahanan Rusia sempat mengumumkan bahwa terdapat 15 orang warga Korea Selatan turut mengambil bagian dalam perang di Ukraina selama dua tahun lalu, dan 5 orang di antaranya telah meninggal dunia.
Namun, otoritas Korea Selatan tidak pernah menegaskan atau mempublikasikan secara resmi jumlah warga Korea Selatan yang turut bergabung di dalam perang tersebut.