Utusan tertinggi Korea Utara untuk PBB secara tidak langsung mengakui bahwa rezimnya telah mengirimkan pasukan ke Rusia, ketika ditanya dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengajukan pertanyaan tersebut dalam sesi DK PBB mengenai perang di Ukraina, dan Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song tidak menyangkal bahwa pihaknya telah mengirim pasukan ke Rusia.

Kim menjawab bahwa perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Korea Utara dan Rusia sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional dan piagam PBB, dan menambahkan bahwa Korea Utara akan dengan setia mempertahankan kewajibannya di bawah perjanjian tersebut.

Perjanjian yang ditandatangani oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Juni setelah pertemuan puncak di Pyongyang itu, mencakup klausul pertahanan timbal balik yang mengatakan bahwa kedua negara akan saling memberikan dukungan militer satu sama lain jika salah satu dari mereka diserang.

Sementara itu dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya menyebut Duta Besar Korea Utara untuk PBB adalah perwakilan dari rezim kriminal yang membantu rezim kriminal lainnya, sambil mengkritik keras bahwa rezim Korea Utara akan segera runtuh.

Di tengah situasi serupa, Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Hwang Jun-guk, juga menyatakan bahwa masyarakat internasional harus bersatu untuk segera menghentikan kerja sama ilegal antara Rusia dan Korea Utara.