Pada saat Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat (AS), militer Rusia juga melakukan serangan ke seluruh wilayah Ukraina dengan menggunakan drone dan rudal.
Alarm serangan udara berbunyi di Kyiv dan kota-kota besar lainnya, yang meningkatkan ketegangan. Dimana beberapa negara dilaporkan menutup sementara kedutaan mereka di Ukraina.
Kedutaan Besar AS memperingatkan terdapat kemungkinan serangan udara besar-besaran, sehingga pihaknya menangguhkan operasional kedutaan, dan menginstruksikan staf setempat untuk mengungsi.
Spanyol, Italia, Yunani, dan Irlandia juga menutup kedutaan besar mereka.
Meski demikian, Kedutaan Besar Korea Selatan tetap beroperasi normal dan mengimbau sekitar 100 warga negara Korea Selatan di Ukraina untuk mematuhi langkah-langkah keselamatan.
Sementara itu, militer Ukraina menyatakan bahwa informasi tentang serangan udara besar-besaran merupakan disinformasi yang disebarkan oleh Rusia sebagai bagian dari perang psikologis.
Menyusul hal itu, Kedutaan Besar AS berencana untuk mencabut penutupan sementara hanya dalam waktu satu hari.
Namun, para ahli memperkirakan bahwa Rusia akan terus menyerang infrastruktur energi Ukraina selama musim dingin untuk melemahkan kemampuan perang negara tersebut.