Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal ATACM Untuk Melawan Pasukan Korut di Rusia

Write: 2024-11-18 14:11:11Update: 2024-11-18 16:17:38

Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal ATACM Untuk Melawan Pasukan Korut di Rusia

Photo : YONHAP News

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal darat ke darat yang dipasok oleh AS untuk menyerang wilayah Rusia, sebagai bentuk tanggapan atas pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia.

The New York Times mengabarkan pada hari Minggu (17/11) waktu setempat, bahwa Biden akhirnya mengubah kebijakannya untuk melonggarkan pembatasan senjata bagi Ukraina. Sehingga Ukraina kini dapat menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACM), untuk serangan jauh yang dapat menjangkau ke dalam wilayah Rusia. 

Menurut NYT dengan mengutip para pejabat AS, rudal-rudal jarak jauh tersebut pada awalnya kemungkinan besar akan digunakan dalam melawan pasukan Rusia dan Korea Utara untuk mempertahankan posisi tentara Ukraina yang bertempur di wilayah Kursk, Rusia. Sebagaimana rudal tersebut berpotensi digunakan sebagai respons terhadap keputusan Korea Utara yang mendukung invasi Putin ke Ukraina

Para pejabat tersebut juga menuturkan bahwa Presiden Biden telah melonggarkan kebijakan pembatasan senjata, karena Rusia mengerahkan ribuan tentara Korea Utara untuk memperkuat armada perangnya. 

Meski demikian, para pejabat itu tidak memperkirakan seperti apa dampak dari penggunaan ATACM itu yang berpotensi besar mengubah situasi perang. Namun mereka mengatakan salah satu tujuan dari perubahan kebijakan tersebut adalah untuk mengirimkan pesan kepada Korea Utara bahwa pasukannya sangat rentan, dan menegaskan kepada Pyongyang untuk tidak mengirimkan lebih banyak pasukannya lagi ke Rusia.

Selama ini Ukraina berulang kali meminta penggunaan senjata yang dipasok oleh AS untuk menyerang fasilitas-fasilitas militer di dalam wilayah Rusia. Namun AS tidak memberikan senjata yang mampu menyerang jauh ke daratan Rusia karena khawatir atas eskalasi perang.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >