Jumlah imigran ke negara maju pada tahun lalu tercatat mencapai titik tertinggi.
Menurut laporan Organisasi Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi (OECD) pada hari Kamis (14/11), jumlah imigran ke 38 negara anggota OECD pada tahun 2023 mencapai 6,5 juta orang dengan meningkat hampir 10% dibandingkan tahun 2022 lalu.
Jumlah imigran ke Amerika Serikat tergolong paling banyak dengan mencapai 1.189.800 orang, meningkat 13,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain AS, jumlah imigran ke Inggris mencapai 746.900 orang, dan rasio peningkatan jumlah imigran ke Inggris itu tercatat paling tinggi, yaitu 52,9%. Selanjutnya, rasio peningkatan jumlah imigran ke Korea Selatan masuk kategori terbesar kedua, dengan 50,9%.
Sepertiga negara anggota OECD menerima jumlah imigran yang cukup besar pada tahun lalu. Dimana peningkatan jumlah imigran tersebut disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja setelah pandemi COVID-19, perubahan struktur populasi di negara anggota OECD, dan beberapa indikator lainnya.
Kepala Divisi Migrasi Internasional dari OECD, Jean-Christophe Dumont mengatakan bahwa peningkatan jumlah imigran tidak bisa dijelaskan hanya dengan alasan yang diakibatkan Pandemi COVID-19. Karena terdapat beberapa indikator lainnya seperti perubahan dari segi jumlah tenaga kerja asing, jumlah orang yang belajar di luar negeri, dan lainnya.