Kementerian Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara yang dikerahkan ke wilayah Kursk, Rusia, telah terlibat dalam operasi tempur melawan Ukraina bersama pasukan Rusia.
Dalam sebuah konferensi pers pada hari Selasa (12/11) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Vedant Patel, mengatakan bahwa pihaknya mengonfirmasi ada lebih dari 10.000 pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia bagian timur, dan sebagian besar dari mereka telah pindah ke Oblast Kursk di bagian barat, dan mulai terlibat dalam operasi tempur bersama pasukan Rusia.
Patel menambahkan bahwa pasukan Rusia telah melatih pasukan Korea Utara dalam hal artileri, kendaraan udara tak berawak, dan operasi infanteri dasar, termasuk operasi pembersihan parit, yang menurutnya merupakan keterampilan "penting" untuk operasi di garis depan.
Patel melanjutkan bahwa keberhasilan Rusia di medan perang dengan menggunakan pasukan Korea Utara sebagian besar akan ditentukan oleh seberapa baik Rusia dapat mengintegrasikannya ke dalam skema militer mereka.
Sejumlah tantangan yang harus diatasi oleh Rusia adalah interoperabilitas, kendala bahasa, komando dan kontrol, serta komunikasi.
Saat ini Amerika Serikat sedang melakukan konsultasi erat dengan sekutu dan mitranya di negara-negara lain di kawasan serupa, untuk membahas implikasi dari eskalasi tersebut.