Para kepala pertahanan Korea Selatan dan Amerika Serikat mengutuk pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia dengan “sangat keras” dan “satu suara”.
Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengeluarkan kecaman tersebut pada hari Rabu (30/10) waktu setempat dalam sebuah pernyataan bersama setelah Pertemuan Konsultasi Keamanan tahunan di Pentagon.
Kedua kepala pertahanan menyatakan keprihatinannya bahwa kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia telah meningkat, sejak kedua negara menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif, yang berdampak pada ketidakstabilan regional.
Kedua belah pihak mengatakan bahwa kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang, termasuk perdagangan senjata ilegal dan transfer teknologi canggih, merupakan pelanggaran yang jelas terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kedua menteri pertahanan itu mengutuk “dengan tegas dan satu suara” atas peningkatan kerja sama militer tersebut di luar transfer pasokan militer hingga pengerahan pasukan, dan mereka berkomitmen untuk berkoordinasi secara erat dengan masyarakat internasional terkait masalah itu.
Kedua belah pihak juga memutuskan bahwa latihan gabungan di masa depan harus mencakup skenario yang tepat dan realistis, termasuk tanggapan terhadap penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara.