Misi permanen Korea Utara untuk PBB membantah laporan media dan pernyataan pemerintah Korea Selatan yang menyebut bahwa Korea Utara mengirimkan pasukan untuk mendukung perang Rusia melawan Ukraina, dan menyebutnya sebagai "rumor yang tidak berdasar."
Seorang pejabat di misi Korea Utara membantah pengiriman pasukan Korea Utara pada hari Senin (21/10) dalam sebuah sesi Komite Pertama Majelis Umum PBB yang juga dikenal sebagai Komite Perlucutan Senjata dan Keamanan Internasional.
Dalam sesi di markas besar PBB di New York itu, pejabat Korea Utara tersebut mengatakan bahwa terkait dengan apa yang disebut sebagai 'kerja sama militer' antara Korea Utara dan Rusia, misi Korea Utara tidak merasa perlu untuk menanggapi 'rumor yang tidak berdasar dan jelas' yang bertujuan untuk merusak kerja sama yang sah dan bersahabat di antara negara-negara berdaulat dan menodai citra nasional Korea Utara.
Pernyataan itu menandai tanggapan pertama dari pihak berwenang Korea Utara mengenai dugaan pengiriman pasukan Korea Utara.
Pejabat itu menambahkan bahwa apa yang disebut sebagai transfer senjata antara negara berdaulat tidak sesuai dengan topik pembahasan, yaitu pelucutan senjata dan keamanan internasional.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas pernyataan perwakilan Ukraina bahwa Korea Utara melakukan perdagangan senjata dengan Rusia dan diperkirakan akan segera mengirim pasukan dalam jumlah besar ke Rusia.