Empat negara mitra Indo-Pasifik (IP4) termasuk Korea Selatan, untuk pertama kalinya mengikuti pertemuan Menteri Pertahanan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) yang berlangsung di Brussel, Belgia pada hari Kamis (17/10) waktu setempat.
Para Menteri Pertahanan dari 32 negara anggota NATO hadir dalam pertemuan tersebut untuk membahas penguatan deterensi, dukungan terhadap Ukraina, dan IP4.
Pertemuan itu merupakan pertemuan tingkat menteri pertama yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte sejak ia dilantik pada awal bulan ini.
Korea Selatan diwakili oleh Wakil Menteri Pertahanan Kim Seon-ho yang hadir menggantikan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun karena berhalangan hadir.
Dalam pengarahan awal sehari sebelumnya, Sekjen Rutte menekankan negara IP4 turut hadir dalam pertemuan Menteri Pertahanan NATO untuk pertama kalinya, dimana ia juga menjelaskan bahwa pihaknya berencana untuk memperkuat kerja sama di bidang inovasi dan rantai pasokan serta produksi industri pertahanan.
Sekjen Rutte kemudian mengungkapkan terima kasih kepada Korea Selatan karena membantu sekutu NATO untuk dapat mengakses teknologi canggih dan produk industri pertahanan.
Ia juga menilai Korea Selatan sanggup untuk memproduksi peralatan militer dengan sangat cepat dengan harga yang masuk akal.
Korea Selatan diketahui telah memperluas kehadirannya di pasar Eropa dengan menandatangani kontrak ekspor pertahanan skala besar dengan sejumlah negara anggota NATO seperti Polandia dan Rumania.
NATO telah mengundang IP4 dalam KTT dan pertemuan Menteri Luar Negeri selama tiga tahun berturut-turut. Selanjutnya pada tahun ini juga mengundang mereka untuk menghadiri pertemuan Menteri Pertahanan dan juga menegaskan niatnya untuk bekerja sama dalam industri pertahanan.
Dengan demikian, dapat diperjelas bahwa industri pertahanan Korea Selatan akan mendapatkan kesempatan untuk mengekspor produknya kembali.