Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat terus mendesak Korea Utara untuk meredakan ketegangan dan menghentikan segala bentuk tindakan yang memicu risiko konflik bersenjata, setelah Korea Utara meledakkan sejumlah ruas jalan di sisi perbatasan yang menghubungkan dengan Korea Selatan pada hari Selasa (15/10). 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers pada hari Selasa, ketika diminta mengomentari penghancuran jalan tersebut. 

Miller melanjutkan bahwa AS tengah memantau situasi terkini di Korea Utara dalam koordinasi yang erat dengan sekutunya Korea Selatan, dan mendesak Korea Utara untuk kembali berdialog dan membuka pintu diplomasi. 

Di sisi lain, Rusia menyampaikan dukungannya terhadap tindakan rezim Pyongyang tersebut, sementara Cina mengonfirmasi posisinya bahwa kedua Korea harus berupaya dan bergerak menuju ke perdamaian. 

Korea Utara telah membongkar sebagian jalan antarKorea di sisi perbatasannya pada hari Selasa, setelah minggu lalu pihaknya mengklaim bahwa Seoul menggunakan drone untuk menyebarkan selebaran propaganda anti-rezim di wilayah udara Pyongyang.

Sementara itu menanggapi laporan terkait pengiriman pasukan Korea Utara ke Ukraina untuk membantu Rusia, Miller mengatakan bahwa Washington menyampaikan keprihatinan atas hal itu. 

Jika hal tersebut dikonfirmasi benar, maka itu akan menandai langkah yang signifikan dalam peningkatan hubungan antara Korea Utara dan Rusia, sekaligus menunjukkan tingkat keputusasaan baru dari pihak Rusia yang mengalami kerugian besar di medan perang.