Calon Komandan Pasukan Gabungan Korea Selatan-AS (CFC) pada hari Selasa (17/09) waktu setempat menggambarkan kemajuan pesat Korea Utara dalam kapabilitas nuklir dan misil sebagai tantangan terbesar yang dihadapi pasukan sekutu.
Dalam gelaran sidang konfirmasi senat Komite Angkatan Bersenjata, Letnan Jenderal Xavier Brunson, juga menyampaikan kekhawatirannya atas peningkatan pesat Korea Utara dalam kemampuan nuklir dan rudal, yang dikombinasikan dengan ambisinya untuk memperluas persenjataan nuklir secara eksponensial, merupakan tantangan terbesar yang dihadapi tiga komando.
Tri-komando merujuk pada tiga komando yang akan dipimpinnya jika dilantik secara resmi, yakni Komando Pasukan Gabungan Korea Selatan-AS (CFC), Komando PBB, dan Pasukan AS di Korea Selatan (USFK).
Ia mengatakan, dirinya telah menyadari ancaman yang dihadapi Korea Selatan dan memahami bahwa, jika ia menjabat, maka peran yang akan ia jalani adalah untuk memastikan kesiapan yang konstan bagi semua pasukan di semenanjung.
Brunson, telah memimpin Korps I, yang merupakan markas operasional Angkatan Darat untuk kawasan Indo-Pasifik, menyuarakan slogan berbunyi 'bertempur malam ini' yang merupakan slogan untuk melambangkan aliansi Korea Selatan dan AS.
Selanjutnya ia mencatat komitmennya di bawah slogan tersebut untuk mengurangi risiko yang terkait dengan keselarasan militer mereka sebagai hal yang nyata bagi pasukan yang bertugas di Korea Selatan.