Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi secara dekat dengan Korea Selatan terkait rencana Seoul untuk membentuk komando militer baru yang bertanggung jawab atas operasi khusus untuk meningkatkan daya tangkal terhadap ancaman Korea Utara yang terus meningkat.
Juru Bicara Pentagon Patrick Ryder mengeluarkan pernyataan tersebut dalam konferensi pers rutin pada hari Selasa (13/08) ketika ditanya tentang rencana pembentukan komando tersebut.
Jubir Ryder mengatakan bahwa meskipun pembentukan komando tersebut merupakan keputusan pemerintah Korea Selatan, Washington akan terus menjalin komunikasi yang erat dengan Seoul terkait hal itu.
Ryder juga menyebut bahwa sebagai sekutu yang dekat, Korea Selatan dan Amerika Serikat akan bekerja sama secara erat dalam berbagai masalah keamanan regional di seluruh Indo-Pasifik, termasuk pertahanan Semenanjung Korea.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dan Komando Pasukan Gabungan Korea Selatan-Amerika Serikat berencana untuk melakukan verifikasi pembentukan komando strategis selama latihan Ulchi Freedom Shield (UFS) yang akan berlangsung pada hari Senin(12/08) hingga 29 Agustus.
Komando strategis, yang akan dibentuk di bawah Kepala Staf Gabungan pada paruh kedua tahun ini, akan berfungsi sebagai organ menyeluruh untuk menangkal dan merespons serangan nuklir atau senjata pemusnah massal (WMD) Korea Utara, dengan memanfaatkan aset militer utama dari rudal balistik berkekuatan tinggi hingga pasukan operasi khusus.