Kremlin mengatakan bahwa Rusia tidak setuju dengan pernyataan Presiden Yoon Suk Yeol yang mendesak Moskow untuk mengadopsi pendekatan yang "masuk akal" dalam memilih di antara kedua Korea berdasarkan kepentingannya sendiri.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada Sputnik News pada hari Senin (08/07) bahwa Rusia menentang pendekatan Yoon tersebut, dan menekankan bahwa Moskow mendukung pembangunan hubungan yang baik dengan Korea Utara dan Korea Selatan, serta semua negara di wilayah tersebut.
Jubir tersebut kemudian menambahkan bahwa sulit untuk mengembangkan hubungan persahabatan dengan negara-negara yang menjalankan kebijakan yang memusuhi Rusia.
Dalam sebuah wawancara tertulis dengan Reuters yang dirilis pada hari Senin menjelang partisipasinya di KTT Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) pekan ini, Yoon mengatakan bahwa Korea Utara jelas merupakan ancaman bagi masyarakat internasional, dan Rusia harus secara bijaksana memutuskan pihak mana yang lebih penting dan diperlukan untuk kepentingannya.