Kementerian Kebudayaan dan Yayasan Institut King Sejong, yang mengawasi pendidikan bahasa Korea di luar negeri, pada hari Senin (24/06) mengumumkan bahwa 18 Institut King Sejong baru akan didirikan di 15 negara.
Penambahan tersebut menjadikan jumlah institut menjadi 256 yang tersebar di 88 negara seluruh dunia.
Ke-18 institut baru tersebut didirikan pada tahun ini di sepuluh lokasi di delapan negara Asia, termasuk Nepal dan Arab Saudi, enam lokasi di lima negara Eropa, termasuk Jerman dan Swedia, serta Australia dan Kuba. Dimana Nepal dan Kuba akan menjadi negara pertama yang mendapatkan penunjukan ini.
Institut King Sejong yang baru akan mulai beroperasi secara penuh mulai tahun depan setelah melalui uji coba selama enam bulan.
97 organisasi dari 40 negara mengajukan permohonan untuk penunjukan tahun ini, dengan tingkat persaingan sebesar 5,4 banding 1, yang merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Kementerian Kebudayaan mengatakan bahwa mereka berencana untuk memperkuat manajemen dan pengawasan lembaga-lembaga di luar negeri dengan secara teratur mengevaluasi operasi mereka, mendukung langkah-langkah perbaikan dan membatalkan penunjukan untuk situs yang menghadapi kesulitan dalam menjalankan operasi standar.