Amerika Serikat (AS) kembali menegaskan bahwa upaya memperdalam kerja sama antara Korea Utara dan Rusia adalah tren yang "sangat memprihatinkan", setelah kedua negara menandatangani perjanjian kemitraan komprehensif pada hari Rabu (19/06), yang mencakup klausul untuk saling mendukung jika terjadi serangan terhadap salah satu negara.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu bahwa kerja sama yang berkembang antara Moskow dan Pyongyang adalah tren yang harus menjadi perhatian besar bagi siapa pun yang tertarik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, menjunjung tinggi rezim non-proliferasi global, serta mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB, dan mendukung rakyat Ukraina.
Jubir tersebut menyebut bahwa tidak ada negara yang boleh memberikan Putin sebuah platform untuk mempromosikan perang agresinya terhadap Ukraina, dengan mengkritik Rusia yang secara terang-terangan melanggar Piagam PBB dan bekerja untuk merusak sistem internasional.
Jubir itu juga mengkritik transfer senjata antara kedua negara sebagai pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengeluarkan pernyataan dengan posisi yang sama, bahwa AS telah memperingatkan beberapa kali tentang adanya upaya pendalaman kerja sama antara kedua negara tersebut.
Ia kemudian menegaskan kembali komitmen AS akan tetap solid dalam untuk selalu mendukung sekutu-sekutunya di kawasan Indo-Pasifik dan juga Ukraina.