Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menggelar pertemuan sesi ketiga Perjanjian Tindakan Khusus ke-12 (Special Measures Agreement/SMA) di Washington D.C. pada hari Rabu (12/06) waktu setempat.
Perwakilan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, dalam pertemuan kali ini Korea Selatan dan AS melakukan pembicaraan yang mendalam dan konstruktif mengenai posisi dan kepentingan utama kedua belah pihak, dan kedepannya pertemuan terkait SMA ke-12 akan rutin dilakukan.
Penasihat Senior Kementerian Luar Negeri Linda Specht yang mewakili AS mengatakan, bahwa delegasi Korea Selatan dan AS terus berupaya untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama dan mendukung keamanan bersama, serta mengidentifikasi berbagai isu yang telah disepakati dan isu yang perlu untuk dipertimbangkan.
Specht menambahkan bahwa kesepakatan kali ini mencerminkan kuatnya aliansi Korea Selatan dan AS yang berkelanjutan serta komitmennya untuk mendukung perdamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat dari kedua negara.
Perundingan SMA ke-12 yang sedang berjalan digelar untuk menentukan besaran tanggungan Korea Selatan atas biaya penempatan pasukan AS di Korea Selatan setelah tahun 2026.
Di tengah spekulasi terkait hasil pemilu presiden AS pada bulan November, dimana Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump akan bersiang ketat, dinilai menjadi variabel dalam pembagian biaya pertahanan antara Korea Selatan dan AS. Diprediksi pula negosiasi selanjutnya akan dilakukan dengan cepat.