Kejaksaan Negeri mendakwa ketua Partai Demokrat (DP) Lee Jae-myung tanpa penahanan praperadilan atas dugaan penyuapan pihak ketiga sehubungan dengan pengiriman uang ilegal dari Ssangbangwool Group, pembuat pakaian dalam negeri ke Korea Utara.

Kantor Kejaksaan Distrik Suwon pada hari Rabu (12/06) mendakwa Lee Jae-myung dengan menerapkan tuduhan penyuapan yang melanggar Undang-Undang tentang Hukuman Berat atas Kejahatan Tertentu. Tidak hanya itu ia juga dituduh melanggar terhadap Undang-Undang Transaksi Valuta Asing, serta Undang-Undang Pertukaran dan Kerja Sama Antar-Korea.

Dakwaan terbaru ini terjadi sekitar sembilan bulan setelah Pengadilan Distrik Pusat Seoul menolak permintaan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan untuk Lee atas dugaan keterlibatannya dalam kasus tersebut.

Kejaksaan mencurigai Lee bersekongkol dengan mantan Wakil Gubernur Gyeonggi Lee Hwa-young saat dirinya menjabat sebagai gubernur provinsi itu, agar mantan kepala Ssangbangwool Kim Seong-tae menanggung biaya proyek pertanian pintar kepada Korea Utara. Demikian, Kim mengirimkan uang senilai 5 juta dolar AS ke Korea Utara pada bulan Januari hingga bulan April 2019.

Lee juga dicurigai memberikan janji bahwa pemerintah provinsi Gyeonggi akan mendukung proyek bisnis pembuat pakaian dalam di Korea Utara, sebagai imbalan atas pemberian Kim sebesar 3 juta dolar antara bulan Juli 2019 dan bulan Januari 2020 untuk menanggung biaya perjalanan Lee ke rezim Pyongyang tersebut.

Dengan dakwaan hari Rabu ini, maka Lee Jae-myung akan menghadapi empat persidangan secara simultan, seperti dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek pengembangan Daejang-dong, pelanggaran Undang-Undang Pemilihan Umum, dan tuduhan perintah memberikan kesaksian palsu.