Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya terus memantau tindakan Korea Utara baru-baru ini, sehubungan dengan pembatalan perjanjian militer antarKorea 19 September yang diumumkan oleh Korea Selatan.
Wakil Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS, Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu (05/06) waktu setempat, bahwa ia tidak memiliki sesuatu untuk ditambahkan pada pembatalan perjanjian tersebut. Namun AS terus dan akan selalu berkonsultasi dengan mitranya di wilayah tersebut, termasuk Korea Selatan dan Jepang.
Ketika ditanya tentang komentar Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengenai ketidakmungkinan AS untuk membantu Korea Selatan dengan kapal selam bertenaga nuklir, yang berbeda dengan dukungannya baru-baru ini untuk Australia, Singh mengatakan bahwa dia akan "membiarkan komentarnya apa adanya."
Dalam Dialog Shangri-la di Singapura hari Sabtu lalu, Austin mengatakan bahwa akan "sangat, sangat sulit" bagi Washington untuk menerima permintaan dari Seoul untuk mendukung pengamanan kapal selam nuklir karena terbentur oleh perjanjian dengan Inggris dan Australia untuk berbagi teknologi kapal selam bertenaga nuklir.