Gedung Putih mengatakan bahwa Rusia telah mengirimkan minyak sulingan ke Korea Utara pada tingkat yang tampaknya melanggar batas yang diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB.
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pada hari Kamis (02/05) dalam sebuah pengarahan virtual, bahwa Rusia telah mengirimkan lebih dari 165 ribu barel minyak sulingan ke Korea Utara untuk periode bulan Maret saja.
Kirby mengatakan bahwa Rusia telah mengirimkan minyak dari Port Vostochny di wilayah Timur Jauh Rusia ke Korea Utara, dan menambahkan bahwa pengiriman Rusia telah melampaui batas tahunan yang diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB. Dimana batas tahunan untuk Korea Utara yang ditetapkan adalah sebesar 500 ribu barel.
Kirby mengatakan bahwa dengan dekatnya jarak antara pelabuhan-pelabuhan komersial Rusia dan Korea Utara, maka Rusia dapat mempertahankan pengiriman-pengiriman tersebut tanpa batas waktu.
Kirby juga menilai pengiriman itu berkaitan dengan penggunaan rudal balistik Korea Utara oleh Rusia dalam perangnya dengan Ukraina yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pengungkapan ini terjadi sehari setelah panel ahli PBB yang memantau penegakan sanksi terhadap Korea Utara atas program senjata nuklir dan rudalnya resmi dibubarkan.