Dikonfirmasi bahwa penyebab utama bocornya air radioaktif PLTN Fukushima tanggal 7 Februari lalu, adalah karena pengerjaan pembersihan yang dilakukan dalam kondisi katup terbuka.
Menurut Tokyo Electric Power Company (TEPCO) pada hari Kamis (15/02), kebocoran itu terjadi saat pengerjaan ventilasi tengah dilaksanakan untuk menurunkan kadar radioaktif, sebelum pemeriksaan peralatan penyaring untuk menghilangkan unsur cesium dari air yang terkontaminasi. Namun 10 katup ventilasi yang terhubung dengan peralatan tersebut diketahui telah terbuka.
Akibatnya, air radioaktif yang berada di bawah bangunan mengalir mundur dan akhirnya bocor lewat lubang ventilasi.
TEPCO menambahkan, pengerjaan tersebut harus dilaksanakan dalam kondisi katup yang tertutup, namun komunikasi antar-pekerja tidak begitu lancar, sehingga kasus kebocoran terjadi.
Setelah kebocoran itu, TEPCO kemudian mengambil tanah di sekitar bangunan karena air yang bocor diperkirakan telah merembes ke dalam tanah. TEPCO juga menyediakan langkah lanjutan untuk mencegah kasus serupa.
Ditambahkan pula, jumlah kebocoran air radioaktif pada awalnya diketahui mencapai 5,5 ton, namun ternyata bertambah 1,5 ton ketika dilakukan pengukuran ulang.