Seorang mantan pejabat AS memperkirakan bahwa Korea Selatan, AS, dan Jepang akan terus meningkatkan kerja sama mereka meskipun mantan Presiden AS Donald Trump terpilih kembali.
Dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada hari Senin (12/02), Sung Kim, mantan perwakilan khusus AS untuk Korea Utara, mengatakan bahwa meskipun peristiwa dan kepemimpinan global AS dapat mempengaruhi segalanya, namun Korea Selatan dan Jepang adalah negara yang sangat penting terlepas dari posisi Amerika Serikat.
Kim menyebut, wajar bagi ketiga negara untuk meningkatkan pembagian beban dan tantangan politik, dengan mencatat bahwa status, kekuatan, dan pengaruh Korea Selatan dan Jepang terus meningkat.
Kim kemudian menekankan perlunya untuk melembagakan kerja sama tiga arah tersebut dalam memastikan bahwa upaya tripartit untuk mengedepankan kepentingan bersama bisa terus berlanjut terlepas dari kepentingan politik dalam negeri.
Forum itu juga membahas tentang kerja sama dalam isu Korea Utara.
Kim Sung-han, mantan Penasihat Keamanan Nasional di bawah pemerintahan Yoon Suk Yeol, mengatakan bahwa Korea Selatan terbuka terhadap gagasan Jepang untuk berpartisipasi dalam dialog penangkalan nuklir bilateral antara Seoul dan Washington.
Kim mengatakan bahwa ia telah berdiskusi dengan mitranya tentang gagasan partisipasi Jepang dalam Kelompok Konsultasi Nuklir (NCG), dan menambahkan bahwa hal itu bergantung pada apakah Jepang dan Korea Selatan akan tetap terbuka terhadap gagasan tersebut.