Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa rudal balistik jarak pendek yang digunakan oleh Rusia untuk menyerang Ukraina adalah misil Iskander asal Korea Utara.
Kantor Berita Kyodo Jepang melaporkan bahwa, otoritas Ukraina menegaskan identitas misil yang jatuh di Kharkiv adalah misil asal Korea Utara berdasarkan hasil analisis puing-puing misil yang diluncurkan oleh Rusia ke arah Kharkiv.
Bentuk misil yang diambil hampir sama dengan misil Iskander edisi Korea Utara, KN-23, termasuk bagian atas dari misil, diameter bagian bawah, serta jumlah bolt yang digunakan, hampir sama dengan misil Korea Utara.
Seorang pejabat pemerintah Ukraina kemudian mengatakan bahwa KN-23 tidak dapat diluncurkan oleh peralatan peluncur misil Rusia, sehingga Rusia juga telah menerima 'peralatan peluncur misil' dari Korea Utara.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada tiga institut termasuk Maskapai Penerbangan Nasional Rusia dan satu individu yang terlibat dalam proses penyerahan rudal balistik Korea Utara ke Rusia.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Tony Blinken mengatakan bahwa pihaknya akan memanfaatkan segala sarana untuk menjatuhkan sanksi kepada institut dan individu yang terlibat dalam transfer senjata Korea Utara ke Rusia.
Sehubungan dengan hal tersebut, Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song memprotes tinggi mengenai transfer senjata Korea Utara ke Rusia di dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Kamis malam (11/01).