Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Kamis (11/01) bahwa pasukan Rusia telah menerima lebih dari 1 juta butir amunisi dari Korea Utara.
Zelenskyy menyampaikan pernyataan tersebut saat berkunjung ke Estonia, yang merujuk pada kerja sama militer lanjutan antara kedua pihak, serta ditambah dengan laporan Gedung Putih baru-baru ini bahwa Korea Utara telah memberi Rusia peluncur dan lusinan rudal balistik, yang beberapa di antaranya telah ditembakkan ke Ukraina.
Presiden Ukraina itu juga mengatakan bahwa Moskow sedang melakukan negosiasi untuk pengadaan rudal Iran, dan tampaknya menyoroti perlunya bantuan senjata berkelanjutan dari Barat dengan menyebutkan pasokan senjata ke Rusia dari negara anti-AS.
Di ibu kota Estonia, Tallinn, Zelenskyy juga menolak gagasan gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa hal itu hanya akan menguntungkan Moskow dengan memberinya waktu untuk mengisi kembali persediaan senjatanya dan menyusun kembali pasukannya.
Zekenskyy, yang sedang melakukan kunjungan ke tiga negara di kawasan Baltik, menegaskan kembali seruannya agar Ukraina bisa segera masuk ke dalam aliansi pertahanan NATO, dengan mengatakan hal itu tidak hanya akan menjadi jaminan keamanan terbaik bagi Ukraina, tetapi juga bagi negara-negara Baltik dan Polandia, yang semuanya berbatasan dengan Rusia.